Senin, 03 Maret 2008

Batasan Birul Walidain

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al Isra: 23-24)

Dalam ayat pembuka diatas, Allah SWT telah menegaskan bagaimana kita harus bersikap terhadap orang tua kita. Sungguh, pengorbanan orangtua kita adalah hutang. Begitu mulia Islam mengajarkan penghormatan kepada orangtua.

Beruntunglah bagi siapapun yang orangtuanya masih ada, karena bila orangtua sudah tiada, kita tidak bisa lagi membahagiakan mereka di sisa usianya. Kita harus memiliki tekad yang kuat untuk berbakti pada orang tua. Minimal, kita berhenti dari menyakiti hati orang tua hingga tidak ada lagi luka yang ditoreh di hatinya.

Syukur bila kita sudah bisa menyenangkannya dan diberkahi manfaat besar bagi dunia dan akhiratnya. Menghormati orangtua bukan hanya dengan memberinya harta, yang lebih penting adalah akhlak kita, sebagai anaknya.

Apalah artinya anak kaya, bergelar, berpangkat, tetapi tak berakhlak baik kepada ibu bapaknya? Dan akhlak inilah sebenarnya kekayaan termahal yang bisa membuat sang anak doanya diijabah oleh Allah, sehingga bisa menyelamatkan dan memuliakan ibu bapaknya..

Kita tidak bisa mengharapkan sosok ibu atau bapak seideal seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW dan istri beliau. Tapi, kita justru harus mencari kelebihan-kelebihan mereka untuk kita syukuri.

Bagaimanapun keadaan orangtua kita, darah dagingnya melekat pada diri kita. Jika mereka belum shalih dan shalihah, kita yang harus meminta pada Allah agar orangtua kita mendapat hidayahNya.

Selain itu, kita juga harus melihat unsur-unsur di dalam berbakti kepada orang tua kita, diantaranya: Pertama, seorang anak hendaknya menjaga dan memelihara ucapannya di hadapan orang tua, terlebih bagi mereka yang sudah berusia lanjut, jangan sampai perkataan atau perbuatannya menyinggung perasaan keduanya.

Kedua, sikap bahasa tubuh seorang anak tidak boleh membusungkan dada terhadap orang tua melainkan merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang.

Ketiga, kita harus patuh pada orang tua kita selama tidak bertentangan dengan perintah Allah. Dan Keempat, kita tetap berkewajiban berbakti kepada orang tuasetelah mereka meninggal, antara lain dengan cara selalu mendo’akan dan menyambung tali silaturrahim dengan kerabat dan teman-teman orang tua selagi masih hidup.


1 komentar:

Tuti A mengatakan...

Ya Rabb, jadikan hamba anak yang patuh pada orang tua dan ampuni dosa hamba jikalau selama ini ada perkataan dan perbuatan hamba yang menyinggung perasaan-Nya.

"Ibu msh terngiang suaramu meski saat ini jarak memisahkan aku darimu.
Saat aku jauh, lidahmu tdk pernah
kering untuk berdo'a demi kebaikan
anakmu.
Semua Kau lakukan tanpa menuntut pamrih dan balas jasa.
Tapi apa yang anakmu berikan kepadamu belum sepadan dengan apa yang telah kau berikan.
Terima Kasih Ibu....
Aku Rindu Padamu Ibu...


Hujan...........
Ingatkan aku tentang satu rindu
Dimasa yang lalu saat mimpi masih indah bersamamu
Oh Ibu.....
Terbayang satu wajah penuh cinta, penuh kasih
Terbayang satu wajah penuh dg kehangatan
Kau Ibu....
Oh Ibu....
Allah Ijinkan aku bahagiakan dia...
Mesti dia tlah jauh biarkanlah aku
menanti dirinya
Oh Ibu....
Kau Ibu...

(Satu Rindu by opick)

Terima kasih utk Thausiyahnya

Wassalamu 'alaikum

Tuti A