Selasa, 25 Maret 2008

Tetangga Di Surga

Abu Yazid Al-Bustami adalah orang yang dikenal rajin bermunajat pada Allah. Hatinya senang, pikirannya seolah-olah melayang sampai ke Arsy. "Aku berharap kelak menjadi tetangga Rasulullah SAW di surga,” bisik hati kecilnya.

Ketika ia tersadar dari khayalannya, tiba-tiba terdengar suara menyeru, "Ada seorang hamba yang kelak akan menjadi tetanggamu di surga. la tinggal di negeri ini," kata suara itu.

Terdorong hatinya untuk mencari sahabatnya yang kelak menjadi tetangganya di surga itu. Ketika akan menjumpai orang itu, seorang lelaki menasihatinya, "Mengapa engkau mencari orang fasiq dan peminum arak itu. Padahal, dari tanda-tanda di dahimu, kau orang shalih," ujarnya.

Mendengar nasihat itu, Yazid jadi termangu. "Jika demikian, suara yang menyuruhku itu setan. Mengapa aku harus menurutinya?" bisik hatinya.

"Di mana tempat orang itu?" tanya Yazid.

"Dia sekarang sedang mabuk-mabukan di tempat ini," ujar lelaki itu seraya menunjuk ke sebuah tempat.

Abu Yazid menemui orang yang disebutkan itu. Benar. Di tempat itu, ia melihat 40 orang laki-laki sedang mabuk-mabukan. Sementara yang dicarinya tampak duduk di antara mereka. Abu Yazid cepat membalikkan kaki hendak meninggalkan mereka. la merasa kesal dan putus asa. Tetapi seorang memanggilnya.

"Hai Abu Yazid, mengapa engkau tidak masuk rumah ini. Bukankah engkau jauh-jauh datang ke mari karena ingin menemuiku? Bukankah kau mencari tetanggamu di surga?" tanya lelaki itu.

Mendengar ucapan orang itu, hati Abu Yazid jadi masygul. Ia tak habis pikir bagaimana orang itu bisa mengetahui maksud kedatangannya, padahal ia belum menyampaikan isi hatinya.

Dengan sedikit ragu, Abu Yazid menurutinya masuk ke rumah dan duduk di antara mereka yang sedang mabuk-mabukkan. "Hai Abu Yazid, masuk surga jangan cuma ingin enak sendiri. Itu bukan sifat utama seorang lelaki sepertimu. Dulu, ada 80 orang fasiq yang suka mabuk-mabukkan seperti yang engkau lihat saat ini. Kemudian aku berusaha mendekati mereka agar bisa menjadi tetanggaku di surga."

Kemudian Abu Yazid diperkenalkan kepada 40 orang yang sedang mabuk-mabuk itu. Dengan dakwah dan pembinaan khusus, akhirnya 40 orang itu sadar dan bertaubat. Mereka itulah tetangga Abu Yazid di surga.

Tidak ada komentar: