Minggu, 16 Maret 2008

untuk juru dakwah

Aktif da’wah, tapi kuliah berantakan

Semangat berda’wah, tapi ingin lulus cepat

Akhirnya da’wah ditinggalkan

Dan barisannya pun berguguran

Ikhwah fillah, masalah ini sudah cukup familiar bukan ditelinga kita? Ketika da’wah membutuhkan pemuda-pemudi yang bersemangat membela Al Haq, menyebarkan ilmu syar’i di tengah-tengah ummat, mereka pun berpaling karena takut dengan IPK rendah, takut tidak bisa lulus cepat, ingin cum laude, atau semacamnya. Maka ikhwah fillah ingatlah firman ALLOH yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu..” (QS. Muhammad: 7)

Inilah janji ALLOH. Dan siapakah yang lebih menepati janji daripada ALLOH?

Perhatikanlah, yang mendapat pertolongan ALLOH adalah orang yang menolong agama ALLOH. Dan yang dimaksud menolong agama ALLOH sungguh dapat dengan jelas dipahami maksudnya yaitu menegakkan dan menyebarkan agama ALLOH yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah, di muka bumi ini.

Nah, timbul pertanyaan dari sebagian ikhwan. “Kami sudah berda’wah, kami banyak membantu kegiatan da’wah, tapi kenapa IPK kami jelek, kelulusan kami malah tertunda, dimana pertolongan ALLOH?”. Ya akhi, renungkanlah, ketika kita merasa pertolongan ALLOH tidak sampai kepada kita maka hanya ada 2 kemungkinan:

1. Kita belum benar-benar menolong agama ALLOH

Renungkanlah apa yang kita lakukan! Apakah kesibukkan kita pada kegiatan da’wah telah berada pada jalan yang benar? Periksalah kembali apa yang kita da’wahkan selama ini. Apakah kita benar-benar menda’wahkan Al Haq, menda’wahkan Al Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman yang benar yaitu pemahaman para sahabat dan orang yang mengikuti mereka? Ataukah selama ini kita malah menda’wahkan hal-hal yang diada-adakan dalam agama, kita malah menda’wahkan kesyirikan, kita menda’wahkan hizbiyyah, ashobiyyah, fanatik buta, dan penyimpangan-penyimpangan lain? Jika ya, maka tak perlu tanya mengapa pertolongan ALLOH tidak kunjung datang.

Renungkanlah apa yang kita lakukan! Apakah setiap aktifitas da’wah kita semata-mata hanya mengharap ridho ALLOH Ta’ala? Ataukah karena ingin dikenal orang, ingin populer, ingin bertemu akhowat cantik, ingin dikenal baik oleh dosen, dan semua niatan duniawi lainnya? Jika ya, maka tak perlu tanya mengapa pertolongan ALLOH tidak kunjung datang.
2. Pertolongan ALLOH telah datang tanpa kita sadari

Ikhwah fillah, jika kita telah merasa telah benar-benar berusaha menolong agama ALLOH, maka yakinlah akan pertolongan ALLOH.

Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji” (QS Ali Imran : 9)

Maka ketahuilah ada 4 keadaan seorang hamba, pertama, ia mendapat kebaikan dunia dan akhirat. Kedua, ia mendapat kebaikan akhirat tapi tidak di dunia. Ketiga, ia mendapat kebaikan di dunia, tapi di akhirat nasibnya sengsara. Keempat, yang terburuk, ia mendapat keburukan dunia dan akhirat, wal’iyadzubillah. Ketahuilah, keadaan pertama dan kedua, itulah pertolongan ALLOH. Kadang ALLOH berkehendak menolong seorang hamba yang telah menolong agama-Nya sehingga ia mendapat kebaikan di akhirat dan kebaikan di dunia, dengan IPK tinggi, lulus cepat, cepat bekerja, hidup berkecukupan dan ni’mat dunia lainnya. Namun kadang, ALLOH berkehendak menolong seorang hamba dengan memberinya akhir yang baik di akhirat kelak, namun tidak disegerakan kepadanya ni’mat dunia. Kita tentunya ingin mendapat salah satu dari kedua keadaan ini bukan?

Maka ikhwah fiddien, kala kita merasa keni’matan dunia belum menyapa kita, padahal kita sudah bersungguh-sungguh mengikhlaskan diri menda’wahkan agama ini, jangan kecewa dulu, jangan berburuk sangka pada ALLOH. Mungkin ALLOH telah memberikan pertolongan pada kita dengan menjamin kebaikan di akhirat kelak.

Ikhwah fillah, ana nasehatkan kepada diri ana dan ikhwah semua, sebelum berharap pada pertolongan ALLOH, yang lebih penting adalah sebaiknya kita renungkan dahulu dalam-dalam apakah kita sudah menolong agama ALLOH dengan sebenar-benarnya?

Tidak ada komentar: