Selasa, 13 Mei 2008

LANDASAN PENDIDIKAN ISLAM

Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Syukur alhamdulillah, kita panjatkan ke hadlirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita sekalian, khususnya nikmat melimpah iman dan Islam, sehingga sampai detik ini kita masih mau dan mampu menunaikan salah satu kewajiban kita, yaitu shalat Jum’at. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga, sahabat dan para pengikutnya, hingga yaumul qiyamah (wasiat Tuhan) nanti, amin.

Sidang Jum’at rahimakumullah

Dalam bulan September ini, terdapat 2 (dua) peristiwa penting bagi mahasiswa , yaitu : dimulainya proses belajar mengajar bagi mahasiswa baru dan insya Allah, besok proses diakhirinya pendidikan formal, yaitu wisuda sarjana bagi sejumlah lulusan baru . Dua peristiwa penting ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban orang tua yang diberi amanah oleh Allah SWT untuk menjaga dan memelihara dan mendidik anak-anaknya, sehingga meraih kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Pada kesempatan yang mulia ini, saya selaku khatib ingin mengajak pada jmaa’ah untuk menengok firman Allah SWT. :

Petrtama : surat 66 at-Tahrim : 6

َّ} يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ
نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ {6

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”.

Para ahli telah sepakat bahwa, untuk dapat menyelamatkan diri dan keluarga dari siksa api neraka, hanya ada satu cara yaitu melalui pendidikan dan pengajaran. Pertanyaannya adalah : pendidikan dan pengajaran yang bagaimana yang mampu memberikan jaminan keselamatan tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita kembali menengok petunjuk Allah SWT, sebagaimana yang digambarkan pada diri Luqman ketika memberi pelajaran kepada anaknya :

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. 31/Luqman : 13)

Dari firman Allah ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa pendidikan dan pengajaran yang mampu menyelamatkan manusia adalah : pendidikan dan pengajaran yang didasarkan dan ditujukan pada penanaman tauhid, akidah dan keimanan kepada Allah SWT. Yaitu pendidikan yang apapun bentuk dan jenisnya mampu meningkatkan keimanan kepada Allah sebagai satu-satunya Pencipta Alam dan satu-satunya yang wajib disembah. Tidak sebaliknya, melalui pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada anak-anak, justru menyebabkan anak-anak tersebut semakin jauh dari Allah SWT sebagai penciptanya, dan bahkan menyekutukan-Nya. Pendidikan yang diberikan kepada anak-anak hendaknya mampu meningkatkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang telah dikaruniakan Allah, termasuk nikmat dapat menempuh studi di perguruan tinggi dan pada ketundukkan dan tetawadlu’an kepada Allah SWT.

Selanjutnya Allah SWT berfirman :

Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS 31/Luqman : 14)

Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Dari ayat ke 14 surat Luqman ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa, pendidikan dan pengajaran yang dapat menyelamatkan manusia, di samping didasarkan dan ditujukan pada penanaman dan pengembangan keimanan kepada Allah, juga harus didasarkan dan diarahkan pada penanaman dan pengembangan akhlakul karimah, berbuat baik, terutama kepada dua-orang tua ibu bapak, lebih-lebih pada ibu. Di samping rasa syukur yang harus senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT, terima kasih yang tak terhingga juga harus senantiasa dipanjatkan dan dimohonkan mereka kepada Allah, tanpa kita menyadarinya. Juga dukungan materi, yang belum tentu kita dapat membalasnya. Pendidikan dan pengajaran yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa api neraka adalah yang mampu meningkatkan rasa syukur kepada Allah dan terima kasih kepada kedua orang tua, termasuk kepada guru atau dosen.
Selanjutnya Allah SWT berfirman :

Artinya : (Luqman berkata) : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabar terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Alah (QS 31/Luqman : 17).

Landasan berikutnya dari pendidikan dan pengajaran yang dapat menyelamatkan manusia adalah yang didasarkan dan ditujukan pada ibadah dan amar ma’ruf nahi mungkar. Ibadah adalah tugas utama manusia sebagai wujud ketundukan, ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT dan amar ma’ruf nahi mungkar merupakan salah satu fungsi dari generasi khaira ummah, sebagaimana menjadikannya sebagai motto dalam mendidik mahasiswanya. Tidak ada artinya semua pengetahuan yang dipelajari dan dikuasai kalau jauh dari nilai-nilai ibadah kepada Allah dan mengajak atau menyeru manusia untuk berbuat yang baik dan meninggalkan yang tidak baik.

Artinya, hendaknya seluruh pengamalan ilmu yang akan, sedang dan telah dipelajari sepenuhnya diamalkan sebagai bentuk ibadah dan kegiatan dakwah untuk menegakkan kalimatullah. (QSFushilat : 33)

Dengan demikian, terdapat trilogy pendidikan dan pengajaran yang tidak dapat dipisah-pisahkan, yaitu : akidah, akhlak dan ibadah.

Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Kedua : yang perlu kita perhatikan adalah firman Allah : (QS. 4 An-Nisa’ : 9)

Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Sejalan dengan uraian sebelumnya, adalah sunnatullah apabila orangtua selalu khawatir dan takut akan masa depan dan kebahagiaan anak-anaknya. Untuk itu mereka berusaha untuk memberikan pendidikan yang terbaik, termasuk memilih fakultas dan program studi yang ‘prospektif’. Ketakutan dan kekhawatiran ini tidak akan berhenti atau hilang ketika anak-anaknya sudah lulus, di tengah-tengah ketidak pastian untuk segera memperoleh pekerjaan. Untuk ini, Allah SWT memberikan petunjuk kepada kita untuk tetap berpegang teguh dengan taqwallah dan akhlakul karimah. Tidak perlu menempuh cara-cara yang tidak diridlai oleh Allah, apalagi meningggalkan kaidah-kaidah akhlakul karimah. Na’udzu billahi min dzaalik.

Adalah janji Allah dan janji Allah pasti benar, barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, pasti akan diberi jalan keluar, bahkan dipenuhi seluruh kebutuhannya, sebagaimana firman-Nya : (QS. 65 Ath-Thalaq : 2-3)

} فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ
بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنكُمْ
وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَن كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا {2} وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ
بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا {3

Artinya : Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Sebagai penutup, atribut yang hendaknya senantiasa melekat pada generasi khaira ummah yang menunjukkan kualitas dirinya antara lain adalah : beriman dan bertaqwa kepada Allah, selalu mengajak kepada yang ma’ruf, mencgah yang mungkar, gemar beribadah dan selalu menghiasi diri dengan akhlakul karimah. Dan mudah-mudahan dengan atribut-atribut yang demikian, kita semua meraih kebahagiaan di dunia, di akherat dan terbebas dari siksa api neraka, sebagaimana do’a yang senantiasa dan tidak pernah lupa kita panjatkan kepada Allah :

Tidak ada komentar: