Kamis, 08 Mei 2008

ILMU YANG BERMANFAAT

Di zaman ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang demikian pesat dan mengagumkan. Terutama dalam bidang telekomunikasi dan komputer yang setiap saat dalam hitungan hari selalu ada inovasi-inovasi baru, memudahkan dan memanjakan manusia dalam menikmati dan menjalani kehidupan sehari-hari. Saat ini kita bisa menonton kejadian di belahan dunia lain hanya dengan menekan tombol Handphone yang sudah memiliki feature 3G , dimana bisa digunakan untuk memutar siaran televisi ataupun video call. Juga iPhone yang sebentar lagi akan memberikan service browsing website dengan browser khusus yang lebih canggih, dan ‘kabarnya’ menyiapkan situs-situs porno. Banyaknya fasilitas ini disamping bisa memberikan manfaat buat manusia, juga ada sisi lain yang bisa menjerumuskan manusia ke perilaku negatif. Contohnya, berapa banyak perilaku seksual baik di kalangan awam, pelajar, pejabat yang direkam dalam camera video dalam perangkat handphone dan disebarkan ke khalayak ramai. Penyebarannya menggunakan teknologi internet sehingga dengan cepat merambah ke seluruh dunia dan dapat diacces oleh siapapun dan di manapun.

Banyak pendapat mengenai ilmu pengetahuan, bahwasanya ilmu itu bebas nilai. Apakah benar demikian ? Kalo kita menilik tujuan sebenarnya ilmu adalah untuk memudahkan manusia menjalani kehidupan di dunia, namun di sisi lain manusia adalah makhluk Tuhan yang diberikan wewenang sebagai khalifah / wakil di muka bumi. Tentu saja wewenang yang diberikan Tuhan di muka bumi adalah untuk kemaslahatan dan kebaikan seluruh makhluk. Jika ilmu dipergunakan untuk merusak ( fisik dan jiwa ) manusia maupun alam semesta, maka bagaimana pertanggungjawaban ilmu terhadap amanat dari Tuhan ? Masih bisakan dikatakan ilmu itu bebas nilai ? Mungkin bisa, tapi setelah itu mesti ada perangkat yang menjamin bahwa ilmu itu harus diarahkan menuju perbaikan manusia dan alam semesta. Jika tidak, itulah ilmu yang tidak membawa manfaat. Padahal dalam islam, ilmu yang bermanfaat itu akan bernilai abadi selain anak yang sholeh dan amal /sedekah yang masih dirasakan manfaatnya bagi generasi sesudahnya sampai akhir zaman.

Jika demikian, ilmu memang harus disandingkan dengan nilai-nilai kehidupan yang baik. Yang membimbing manusia untuk senantiasa meraih kehidupan yang diberkahi Tuhan ( dalam bahasa Islam, mendapat ridha dari Allah Swt dan membawa kepada ketaatan kepada-Nya). Jika tidak, kita sebenarnya telah mendhalimi diri sendiri.

Semoga kita bisa menjadi orang yang berilmu karena Tuhan menjanjikan derajat yang lebih tinggi di sisi-Nya. Tentu saja ilmu yang bermanfaat. Wallahualam bishawab.

Tidak ada komentar: