Kamis, 17 April 2008

BILA IBU BOLEH MEMILIH

Anakku...Bila ibu boleh memilihApakah ibu berbadan langsing atau berbadan besarkarena mengandungmuMakaibu akan memilih mengandungmu?Karena dalam mengandungmuibu merasakan keajaiban dan kebesaran AllahSembilan bulan nak...Engkau hidup di perut ibuEngkau ikut kemanapun ibu pergiEngkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetakkarena kebahagiaanEngkau menendang rahim ibu ketika engkau merasatidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mataAnakku...Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasicaesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmuMaka ibu memilih berjuang melahirkanmuKarena menunggu dari jam ke jam, menit ke menitkelahiranmuAdalah seperti menunggu antrian memasuki salahsatu pintu surgaKarena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencarijalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakanDan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kitaberduaMalaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasasakit,Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapunDan ketika engkau hadir, tangismu memecah duniaSaat itulah...Saat paling membahagiakanSegala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapanhati tentang junjungan kitaRasulullah di telinga mungilmuAnakku...Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,Maka ibu memilih menyusuimu,Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmudengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yangsangat berhargaMerasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibudalam kantuk ibu,Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang laintidak bisa rasakanAnakku...Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruangrapatAtau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzleMaka ibu memilih bermain puzzle denganmuTetapi anakku...Hidup memang pilihan...Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan meranaMaka maafkanlah nak...Maafkan ibu...Maafkan ibu...Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzlekehidupan kita,Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzlekehidupan kita yang hilangPercayalah nak...Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibuPercayalah nak...Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu

Tidak ada komentar: