Minggu, 06 April 2008

Agar Di Cintai Allah dan Manusia

Tidak mudah untuk mengidentifikasi sebuah kata “cinta”. Begitu luas gambaran maknanya sehingga bahasa ini bisa dipakai dalam hal apa saja. Agar kita tidak ‘terperosok’ dalam cinta yang ‘salah’ maka kita hrus memahami apakah sebenarnya makna dari cinta.

Cinta adalah Nutrisi Hati, Pelepas Dahaga Jiwa, Penyejuk mata, Kebahagiaan jiwa, Cahaya akal, Penyegar batin, Puncak cita-cita dan Harapan paling mulia. Kehidupan tanpa cinta adalah kematian. Cinta adalah cahaya, yang tanpanya seseorang bisa tersesat dalam lautan kegelapan. Cinta adalah obat penawar yang tanpanya seseorang akan diserang oleh berbagai macam penyakit. Cinta adalah kelezatan, yang tanpanya kehidupan seseorang akan dicekam oleh kerisauan dan penderitaan.

Bila napas kehidupan bisa berdenyut karena dilandasi oleh sebuah cinta, maka cinta hamba terhadap Allah merupakan nutrisi yang memberikan suntikan kekuatan tak terperi bagi seorang Mukmin, yang membuatnya bertahan dalam menghadapi gempuran tantangan zaman yang tiada henti. Cinta inilah yang terus memompakan rasa optimisme yang besar pada seorang mukmin sehingga ia berhak meraih karunia Ilahi yang paling agung, yaitu cinta Allah (mahabbatullah).

Namun seorang hamba yang ingin dicintai oleh Allah tentu saja tidak tinggal diam dan menunggu saja anugerah dari langit. Tidak, sebaliknya ia harus proaktif memburu anugerah itu, yakni dengan berusaha untuk mencintai-Nya lebih dulu.

Mencintai Allah ini juga bukan sekadar menjadi klaim belaka yang hanya menjadi pemanis bibir, namun harus ada usaha kongkret yang mencerminkan keinginan agung itu. Ciri-ciri dari seorang hamba yang benar-benar cinta kepada Allah adalah; Pertama, dia menginginkan pertemuan dengan Allah di Surga.

Kedua, bisa merasa nikmat dalam berkhalwat, bermunajat kepada Allah dan membaca Al-Qur ‘ an. Sabar terhadap hal-hal yang tidak disukai Allah, mengutamakan Allah atas segala sesuatu, mendahulukan apa yang dicintai Allah atas apa yang dicintainya, baik lahir maupun batin. Selalu mengingat Allah dan berprasangka baik kepada-Nya. Segera bertobat yang dibarengi dengan khuaf (cemas) dan raja ‘ (harap). Menyesal, jika lupa mengingat Allah, lemah lembut kepada hamba Allah dan tegas kepada musuh-Nya.

Alngkah indah dan bahagianya hidup, bila kita telah dicintai oleh Allah dan disayangi pula oleh seluruh makhluk di dunia ini.

Sesuai judulnya, catatan ini berisi tentang trik agar kita dicintai oleh Allah swt.

1. Menjauhi dosa-dosa besar

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (QS. 04:31)

Dosa besar adalah dosa yang nama dan sanksinya dituliskan secara eksplisit dalam Al Qur’an atau Hadits. Contohnya:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. 17: 32)

Dosa besar yang lain adalah : Syirik, Durhaka kepada ortu, membunuh, lari dari medan perang.

2. Taubat

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,” (QS. 39: 53-55)

Berikut prosesi dan bertaubat :

- Berhenti total dari kesalahan.

- Sholat mutlak 2 rakaat dan membaca do’a QS Al A’raaf, 7: 23.

- Tidak mengulangi kesalahan lagi, dengan menjauhinnya.

- Recovery (berbuat amal kebajikan sebanyak-banyaknya).

3. Istighfar

Yaitu selalu memohon ampun dengan ucapan lahiriah setiap kita melakukan kesalahan.

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS.03: 135)

Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba.

Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.

4. Berjihad dengan harta & jiwa

Allah tidak Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang, untuk meneguhkan keyakinan dan daya tahan orang mukmin. Allah meminta bukti agar orang mengaku beriman untuk berjihad dan bersabar dijalan Allah. Sehingga nyata-nyata akan terlihat mana yang ‘semu’ dan mana yang beriman sebenarnya.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. 2:214.)

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. 3:142.)

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 09:16)

Berjihad di jalan Allah ibarat berniaga dengan keuntungan yang berlipat-lipat tanpa resiko rugi sedikitpun.

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS Ash Shaaf, 61: 10-12)

5. Berlapang dada & pemaaf

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS.03:133-134)

Menginfaqkan Harta, Menahan Amarah dan Memaafkan dan selalu berbuat kebajikan merupakan cirri manusia beriman. Sduahkan kita berusaha untuk semikian?

Tidak ada komentar: