Jumat, 09 Januari 2009

MITOS MALAM PERTAMA

Oleh : AAKIN
Benarkah Malam Pertama (MP) selalu menjadi malam paling “menegangkan” bagi pengantin baru?
Tak jarang anggapan tentang MP yang dimiliki calon pengantin tergolong keliru, sehingga beredar mitos-mitos di kalangan masyarakat. Munculnya mitos ini, menurut dr. Nugroho Setiawan, Sp.And, androlog dari RS. Fatmawati Jakarta, disebabkan karena minimnya pengetahuan calon pengantin, terutama tentang seks. Berikut ini adalah mitos-mitos tentang malam pertama yang sering beredar:
1. Mitos: Selalu menyakitkan.
Pikiran ini biasanya menghantui kaum perempuan, karena ia sudah lebih dulu khawatir vaginanya tak mampu menampung penis yang besar akibat ereksi.
Fakta: Ini anggapan salah!
Hubungan seks yang pertama kali dilakukan, tak selalu menimbulkan rasa sakit bila yang bersangkutan sudah mempelajari seksualitas sebelum menikah. Rasa sakit biasanya terjadi karena respon seksual belum terjadi secara sempurna padanya. Vagina masih terlalu kencang, sehingga belum siap menerima penetrasi.
Ketika ada rangsangan, respon seksual akan muncul berupa ereksi pada pria, dan pada perempuan terjadi perlendiran serta pelunakan vagina. Bila vagina belum melunak tapi sudah dipenetrasi, akan timbul rasa sakit pada perempuan. Inilah yang menimbulkan rasa trauma. Selain itu, pemaksaan seperti ini bisa membuat mulut rahim pecah.
2. Mitos: Penentu Keberhasilan.
MP sering dianggap sebagai penentu keberhasilan dalam berhubungan seks selanjutnya. Ketika timbul kekecewaan, misalnya karena pengalaman buruk saat MP, biasanya memang memengaruhi perasaan saat hubungan seks berikutnya.
Pengalaman buruk ini antara lain, Ejakulasi Dini (ED) atau sakit yang dialami perempuan saat penetrasi. Bisa jadi, pengalaman ini akan kembali terbayang saat berhubungan seks berikutnya, sama halnya bila ternyata hubungan seks pertama itu berjalan menyenangkan.
Fakta: MP bukanlah penentu keberhasian dalam hubungan seks selanjutnya.
3. Mitos: ED selalu terjadi saat MP.
Fakta: ED tidak selalu terjadi saat MP
Menurut Nugroho, ED terjadi akibat gairah yang terlalu tinggi dan foreplay yang kurang. Padahal sebetulnya, gairah ini bisa dikendalikan. Bila pengetahuan seksualitas yang dimiliki suami tidak memadai, ED bisa saja terjadi. Ini wajar terjadi, dan bukan pertanda buruk.
4. Mitos: Sehebat adegan film biru.
Film biru banyak memberi kesan berhubungan seks yang indah, heboh, bisa penetrasi dengan foreplay singkat, atau bahkan tanpa foreplay, dan bisa penetrasi dalam waktu lama.
Fakta: Tidak selalu sehebat adegan film biru.
Belajar seks dari film biru bahkan tidak dianjurkan, karena adegan yang disuguhkan tidak runut. Itu bukan pembelajaran seks yang baik. Sebab, masing-masing pihak butuh ketenangan, belaian yang tidak terburu-buru, dan penyelesaian psikologi yang baik.
Apalagi, perempuan penuh dengan perasaan. Ada kalanya, sebelum berhubungan, sebagian perempuan ingin ngobrol dulu atau dibelai untuk merangsang dirinya. Perlu diketahui, respon seksual yang baik pada wanita harus lengkap, dan ini butuh waktu lama, yaitu sekitar 30 menit.
5. Mitos: Seks di film biru adalah ideal.
Fakta: Anggapan ini menyesatkan.
Sebab, adegan di film biru kebanyakan hanya rekaan saja. Apalagi, bila suami menganggap ukuran penis yang ideal adalah yang besar, seperti di film biru. Kebanyakan, film biru diperankan orang-orang Barat yang notabene bertubuh tinggi besar, sehingga ukuran penisnya pun lebih besar, dibanding orang Indonesia yang posturnya kecil.
Sebaiknya, sebelum menonton film biru, pengantin baru sudah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai seks. Sehingga, mereka lebih bijak menyikapi adegan yang disuguhkan, dan bisa memilah hal-hal yang baik.
6. Mitos: Penis besar, istri puas.
Tak sedikit suami yang merasa khawatir tidak bisa memuaskan istrinya karena memiliki penis kecil. Ia lalu menganggap, istrinya baru akan puas jika penis pasangannya berukuran besar.
Fakta: Bukan ukuran besar kecilnya penis yang bisa memuaskan pasangan.
Melainkan, kekerasan penis itu sendiri. Bila penis besar tetapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik, bukan tak mungkin justru ED terjadi.
7. Mitos: Selalu nikmat.
Sebelum menikah, banyak orang menganggap seks itu nikmat, sehingga membayangkan MP pasti akan dilewati dengan nikmat.
Fakta: Apesya, tak sedikit yang kecewa.
Keindahan yang dibayangkan tak terjadi karena mereka tak memahami seksualitas secara benar. Masyarakat Indonesia tergolong malas belajar secara otodidak, termasuk soal seks. Karena itulah, banyak pasangan yang frekuensi berhubungan intimnya makin lama makin berkurang.
Apalagi, bila suami egois karena hanya memikirkan kenikmatannya sendiri, tidak peduli perasaan pasangan. Sedangkan istri, karena merasa sakit tiap kali penetrasi, sering mencari alasan agar tidak perlu melayani suaminya.
8. Mitos: Darah perawan.
Artinya, istri dianggap masih perawan bila saat berhubungan seks pertama kali, mengeluarkan darah dari vagina. Bila tidak, dianggap sudah tak perawan.
Fakta: Mitos ini sangat menyesatkan!
Anggapan ini membuat banyak istri khawatir bila tidak mengeluarkan darah saat MP, dan bisa menimbulkan kecurigaan suami.
Padahal, ketika istri mendapatkan respon seksual yang sempurna, semua organ reproduksinya melentur. Sehingga, bukan tidak mungkin selaput dara (hymen) istri tetap utuh, bahkan sampai menjelang melahirkan.
9. Mitos: Tak puas = gagal.
Fakta: Idealnya, saat berhubungan seks kedua belah pihak bisa menikmati dirinya dan pasangannya.
Pada kenyataannya, justru lebih banyak pasangan yang gagal berhubungan seks saat MP akibat pengetahuan seksualitas yang minim. Umumnya, mereka menikmati hubungan seks yang baik justru setelah berhari-hari mencoba, yaitu 10-14 hari. Sebetulnya, hal ini tidak boleh terjadi. Tetapi, karena orang Indonesia jarang mau belajar soal seksualitas, situasi seperti ini akhirnya dianggap wajar.
10. Mitos: Menyobek selaput dara pertanda keberhasilan.
Fakta: Ini anggapan yang salah dan tidak saling berhubungan.
Belum tentu selaput dara bisa sobek saat MP. Menurut Nugroho, justru menyobek selaput dara saat MP merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istri. Artinya, sebetulnya istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi.
11. Mitos: Harus minum obat kuat
Fakta: Anggapan yang salah!
Obat-obatan pendukung kegiatan seksual tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bila yang bersangkutan tidak memerlukannya. Jika saat MP suami sudah mengonsumsi obat ini, bisa jadi secara psikologis ia sebetulnya merasa tidak siap, atau tidak mampu melakukannya.
12. Mitos: Daging kambing meningkatkan gairah.
Fakta: Ini mitos yang sering tersiar di masyarakat!
Yang benar, bukan daging kambing yang membuat gairah seks meningkat, melainkan bumbu-bumbu yang berasal dari rempah-rempah yang menyertainya ketika daging kambing itu dimasak.
Setelah putus cinta, Anda masih saja terbayang-bayang wajahnya. Anda masih sangat mencintainya dan berharap dia kembali. Bagaimana dengannya? Masihkah dia mengharapkan kembali ke pelukan Anda?
Ada perasaan tidak rela ketika Si Dia mengatakan ingin berpisah dari Anda. Dengan terpaksa Anda menerima keputusannya. Namun, jauh di lubuk hati, Anda tidak menginginkan perpisahan itu. Anda masih berharap suatu hari nanti pikirannya berubah dan dia akan kembali. Anda terus menunggu dan menunggu.
Apakah penantian Anda sia-sia? Apakah dia memang mau merajut kembali benang kasih dengan Anda? Uhm, tergantung ya. Kebanyakan sih enggak. Ada beberapa alasan mengapa pria tidak kembali ke cinta lamanya.
YA YA, ENGGAK ENGGAK
Ada perbedaan yang cukup mendasar antara laki-laki dan perempuan soal komunikasi. Ketika perempuan mengatakan tidak, terkadang hatinya mengatakan ya. Begitu juga sebaliknya. Perempuan juga lebih banyak melibatkan emosi ketika bicara. Makanya, perempuan gampang mengucap kata putus.
Sedangkan komunikasi gaya pria, ketika bilang “ya” berarti maksudnya adalah “ya”. Saat dia mengatakan putus, berarti dia memang benar-benar ingin menyudahi hubungan. Begitu pun sebaliknya, kalau dia bilang enggak mau putus, sampai kapan pun dia akan keukeuh mempertahankan hubungan.
MENCARI YANG BARU
Begitu putus dari Anda, dia mungkin tidak akan berlama-lama merenungi nasib. Ia akan mengubah haluan, dan berburu mencari perempuan lain untuk mengisi kekosongan hatinya. Makanya, dibanding perempuan, laki-laki lebih gampang pindah ke lain hati. Memang, ia juga mengalami patah hati seperti Anda, tapi biasanya rentang waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan lebih pendek dari Anda. Apalagi jika dia yang bertindak sebagai eksekutor.
PUNYA PENGGANTI
Setelah putus dari Anda, dia telah menemukan pengganti Anda. Bukan tidak mungkin sebelum putus pun dia telah mempunyai cadangan. Jadi cintanya pada Anda tidak lagi seratus persen. Ketika dia telah mempunyai kekasih baru, maka perhatian dan pikirannya sudah pasti tercurah padanya. Anda hanya dia anggap sebagai bagian dari masa lalunya yang sekali-kali muncul di ingatannya. Tapi, ya hanya sebatas itu, tidak lebih. Apalagi jika dia merasa si perempuan pengganti lebih tepat untuk dia dibanding Anda.
TERLALU SAKIT HATI
Kesalahan fatal yang telah Anda perbuat juga menjadi alasan dia ogah kembali pada Anda. Ia telanjur sakit hati sehingga ia tidak akan memberi kesempatan kedua pada Anda. Apa sih yang membuat dia begitu sakit hati? Ada banyak faktor, seperti Anda telah mengkhianati kepercayaannya, harga dirinya terusik oleh sikap dan perilaku Anda, dan alasan lainnya.
ILANG FEELING
Hubungan Anda dan dia mungkin menumpuk banyak persoalan yang membuat dia give up. Akibatnya rasa cinta yang pernah tumbuh, perlahan menghilang dan tidak mau bersemi lagi. Ia mungkin sesekali bertemu dengan Anda setelah putus, namun Anda hanya dianggap sebagai teman biasa. Keinginan untuk menjalin hubungan sebagai kekasih bisa jadi tidak pernah terbersit di hatinya.
BANYAK BEDANYA
Anda boleh berharap bisa kembali lagi padanya, tapi perbedaan antara Anda dan dia terlampau jauh. Misal, beda soal prinsip, gaya hidup, karakter dan sebagainya. Ia tidak mau memaksakan diri berhubungan dengan Anda karena ujung-ujungnya Anda dan dia tidak akan pernah bisa bersatu. Pada keadaan seperti ini, kembali pada Anda tidak masuk dalam kamusnya. Baginya, lebih baik mencari perempuan baru yang lebih aman ketimbang kembali pada Anda yang nyata-nyata labil.
BEDA ORIENTASI
Meski mungkin dia masih memiliki rasa, namun Anda dan dia sudah bberbeda orientasi. Misal, orientasi Anda berkeluarga, sedangkan dia masih ingin menikmati masa lajangnya. Hal inilah yang membuat dia enggan mengulang kisah lama bersama Anda. Karena Anda pasti akan menuntut dia lagi untuk memenuhi keinginan Anda. Daripada ditodong di tengah jalan lagi, lebih baik dia pergi dari hidup Anda.
FISIK BERUBAH
Fisik juga berpengaruh cukup besar mengapa dia enggak mau menjalin hubungan lagi dengan Anda. Kalau saat bersama dia penampilan Anda terlihat oke, tapi kini setelah putus, penampilan Anda berubah dratis. Anda tidak lagi semenarik dulu. Ya pastilah dia berpikir berulang kali untuk balik pada Anda.
Masih setia menanti dia kembali? Sudahlah.. Anda hanya buang-buang waktu. Ia telah melupakan Anda. Persis seperti lirik Peter Pan, “Engkau bukanlah segalaku, bukan tempat untuk hentikan langkahku. Usai sudah semua berlalu, biar hujan menghapus jejakmu.”
Jurus Ampuh Lupakan Mantan
Coba ikuti trik di bawah ini agar lepas dari bayang-bayang wajah mantan:
* Coba berbagi cerita alias curhat dengan sahabat. Masukan positif dari sahabat efektif membuat perasaan jauh lebih tenang.
* Selesaikan masalah dengan mantan sampai tuntas, sehingga tidak ada lagi unfinished business.
* Alihkan pikiran dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Nonton film, nonton konser, dan hibur diri dengan mengerjakan hobi yang paling disukai.
* Buatlah daftar sejumlah kenangan yang ingin Anda lupakan. Sobeklah daftar ini menjadi potongan-potongan kecil dan bakar atau kuburkan dengan sebuah ‘upacara’.
* Pompalah harga diri dengan suatu hadiah istimewa.
* Cari teman kencan baru. Ini bisa sangat membantu melupakan mantan dengan cepat. Apalagi jika teman kencan baru Anda lebih baik dari mantan.

Tidak ada komentar: