Selasa, 04 Oktober 2011

NIKMATNYA SHOLAT BISAKAH ?



Suatu ketika Rosulullah menawarkan sayembara kepada Ali bin Abi Thalib dengan Hadiah SORBAN Beliau jika Ali bin Abi Thalib mampu sholat sunnah 2 rakaat dengan khusyu’ tanpa mengingat apapun kecuali bacaan dan do’a sholatnya. Ali bin Abi Tholibpun menerima tawaran itu dan langsung melaksanakannya, setelah selesai sholat, Rosulullah bertanya “ Bagaimana ? “ , “ wah gak bisa ya Rosul, waktu sudah mendekati salam, saya ingat Sorban Rosul yang akan Anda berikan kepada saya “.

Suatu ketika Rosulullah memimpin sholat Jama’ah, lalu beliau mendengar ada tangisan bayi di belakangnya, maka Rosulullah mempercepat sholatnya. Demikian juga ketika beliau sholat sambil menggendong cucunya, anak kecil itu kadang digendong kadang juga diletakkan padahal beliau sedang sholat.

Khusyu’ dalam sholat bukan berarti TIDAK INGAT APA-APA kecuali bacaan sholat

Sahabat Indonesia yang senantiasa mentaati Allah SWT, sudah berapa lama kita melaksanakan Sholat ? tapi apa yang selama ini kita rasakan atau apa yang bisa kita nikmati dalam sholat kita ? rasanya biasa-biasa saja, belum ada yang istimewa, kelihatannya masih hambar, kadang-kadang bisa sedikit khusyu’ bahkan sekali-sekali bisa menangis ketika berjama’ah orang-orang pada nangis ya kita juga ikutan nangis atau hanyut dengan keindahan suara sang Imam.

Lalu pernahkah kita mengevaluasi sholat kita selama ini, adakah keinginan kita meningkatkan kualitas sholat kita ? ataukah kita biarkan menggelinding begitu saja, asal-asalan, asal sudah sholat dan gugur sudah kewajiban.

Sahabat inilah bagian terpenting bagaimana kita bisa merasakan Orgasme Spiritual.

“ Dan hendaklah kalian MEMOHON PERTOLONGAN dengan KESABARAN dan SHALAT. Karena sesungguhnya ia benar-benar berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.(Yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan MENEMUI RABB mereka dan bahwa mereka hanya akan kembali kepada-Nya”.( Al-Baqoroh : 45-46 )

Dalam ayat diatas Allah kasih 4 POIN YANG SALING TERKAIT untuk dapat menikmati sholat :

Yang pertama : Sholat kita akan terasa nikmat ketika kita MERASA BUTUH PERTOLONGAN ALLAH, mengapa kita butuh pertolongan Allah ? karena kita SELALU PUNYA MASALAH atau BEBAN, oleh karena itu bawalah masalah dalam sholat kita, semakin besar masalah atau beban kita semakin nikmatlah sholat kita, kita akan merintih, menangis, kulit dan badan kita mungkin akan gemetaran bahkan ingin menjerit rasanya. Hanya saja seringkali kita merasa tidak punya masalah yang membutuhkan solusi dari Allah SWT padahal masalah kita itu pasti selalu ada, masalah ekonomi, hubungan suami istri dan keluarga, anak-anak, pendidikan, masyarakat dan Negara, inilah penyebab mengapa kita kurang bisa menikmati sholat kita.

Oleh karena itu jika masalah atau beban kita sudah terlalu ringan, angkatlah beban sebesar-besarnya, buatlah mega proyek yang membuat kita akan tersungkur menagis dan menjerit dihadapan Allah yang Maha Perkasa. Maka ketika itu kita akan merasakan bagaimana ‘ Tangan Allah ‘ membantu mengangkat beban masalah bersama kita, dan rasakanlah kebahagiaan dan kenikmatan yang luar biasa ketika beban atau masalah yang berat itu terselesaikan.

Yang kedua : kita akan menikmati sholat dalam kondisi SABAR, tidak tergesa-gesa dan menghargai sebuah PROSES yang sedang berjalan. Dalam hal ini kita perlu memenej waktu sholat kita agar ‘ MEETING ‘ kita bersama Allah sangat Asyik dan tidak diburu oleh sebuah pekerjaan atau kepentingan lain. Disinilah Allah memberikan kebijakan dengan adanya Sholat Jama’ ( mengumpulkan 2 waktu sholat dalam satu waktu ) dan Sholat Qoshor ( meringkas Sholat yang 4 Rakaat menjadi 2 rakaat ), dari sinilah kita bisa memenej waktu sholat kita, ketika kita ada sebuah urusan yang sangat urgen yang bertepatan dengan waktu sholat tiba atau waktu sholat akan berkhir. Dengan memenej waktu sholat ini, maka ‘ Meeting kita Bersama Allah ‘ akan semakin nikmat dan leluasa berkomunikasi mencari solusi.

“ Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, ALLAH SELALU MENYERTAI ORANG-ORANG YANG SABAR “( Al-Baqoroh :153 ).


Yang ketiga : agar kita bisa serius menikmati sholat kita, kita harus YAKIN bahwa kita sedang melakukan MEETING dengan VERY VERY SPECIAL PATNER ( Robb=Tuhan ) yang benar-benar menawarkan berbagai macam mega proyek dan investasi sekaligus konsultasiNYA / pendampinganNYA, apanya yang gak enak ? kalau kita ditawari Mega Proyek terus dibantu investasinya dan dibantu juga konsultasinya 100% gratis dan hasilnya 100% buat kita, gendeng saja men kalau kita gak mau !

Mungkinkah ketika kita sedang meeting dengan orang yang akan memberi Peluang Mega Proyek, kemudian kita bilang “ Maaf ya pak, saya Cuma ada waktu 1 menit, gimana kalau to the point aja !”. kira-kira gimana jawaban kita kalau kita adalah Pihak yang akan memberi Peluang Mega Proyek tersebut ?, mungkin kira-kira begini jawaban kita “ eh dasar sontoloyo, emangnya gue yang butuh sama loe, 1 menit ? emangnya kuis apa ?! “.

Atau seorang Istri yang sudah dandan super cantik di kamar tidur yang indah, rapih dan wangi menunggu sang suami, namun ketika suami datang disambut istri dengan senyuman menuju kamar yang telah disiapkan, tiba-tiba sang suami bilang “ maaf ya sayang, aku cuma ada waktu 5 menit ada kerjaan yang harus selesai segera “, apa jawab istri kira-kira “ 5 menit ? enakan di loe gak enak di gue dong “.

Yang keempat : adalah SHOLAT itu sendiri harus kita mengerti dan kita pahami ATURAN MAINNYA, tahu bagaimana gerakannya yang benar, tahu jumlah rakaatnya, hafal dan memahami bacaan dan doa-doanya dan tahu juga segala aturan yang mendukungnya. Wah ini dia yang berat dan susah ! siapa bilang ? coba bandingkan berapa sudah lagu Indonesia, daerah dan asing yang sudah kita hafal dengan penuh penghayatan, apakah dengan menghayati lagu-lagu itu beban dan masalah kita bisa selesai begitu saja ?

Sekarang bukan zaman ‘Kolo Bendu’ atau ‘Sepur Klutuk’ ! kita belajar sholat gak harus nyantri bertahun-tahun, ada VCD Sholat dan Multimedia pembelajaran Sholat juga MP3 bacaan Sholat yang bisa kita mainkan lewat HP kita, tinggal kita serius mengalokasikan waktu untuk belajar Sholat dengan media tersebut, jika masih ada yang belum faham tinggal Tanya saja sama ustadz atau oaring terdekat kita yang lebih tau dan faham.
Yang keempat ini adalah salah satu SYARAT MUTLAK yang harus kita lakukan agar KUALITAS MEETING kita bisa NYAMBUNG dengan BAHASANYA ROBB kita

Sahabat, Ternyata Sholat itu MUDAH dan NIKMAT plus GAK PAKE MODAL, hasilnya LUAR BIASA DAHSYAT, masih gak mau sholat ? atau malas-malasan Sholat ?

Selasa, 12 April 2011

Senin, 04 April 2011

SYARAT PACARAN YANG ISLAMI ADAKAH ?

Berikut ini adalah beberapa syarat pacaran secara Islami :
1. Pacaran hanya boleh dilakukan setelah pernikahan. Artinya Ijab Qabul antara Kamu sebagai laki-laki dengan wali dari mempelai wanita sudah terjadi. Bukan justru saat ini, saat kamu masih sekedar basa-basi, ingin sok kenal, sok sayang, sok cinta sama anaknya orang. Tapi pada kenyataannya kamu hanya menghambat kreativitas gadismu. Ingat, mencintai berarti menyerahkan kebahagiaan hanya pada orang yang kamu cintai. Ketika kamu sedih, kamu ingin dia merasakan apa yang kamu rasa. Ketika dia berduka, kamu pun akan merasakannya. Itu mesti, karena jika tidak begitu, cinta yang kamu rasakan pasti hanya cinta yang sekedar lewat, atau malah hanya simpatik, atau malah hanya perasaan kagum yang sementara. Jadi ketika saat ini kamu mencintainya dengan sepenuh hati, kamu gak bakal rasakan kebahagiaan sepanjang hayat. Setiap saat kamu akan terbelit masalah, terganggu hatimu mendengar dia bersama orang lain, dst. dst.
2. Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), maka jangan pernah bertemu dengannya tanpa ada pihak ketiga
3. Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), jangan pernah berduaan (berkhalwat), apalagi jalan ke mall bareng, lebih-lebih nonton bioskop (siang atau malam hari, siang aja gelap, apalagi malam). Jangan pergi ke tempat rekreasi berduaan.
4. Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), jangan pernah duduk berdekatan (Jarak minimal adalah 1 meter, selama pembicaraan! Bukan di awal pembicaraan 1 meter, tapi lama-kelamaan jadi 1 cm)
5. Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), jangan melakukan pembicaraan lewat telepon dengan durasi lebih dari 3 menit (Itu akan menimbulkan pembicaraan yang sia-sia, yang dipenuhi nafsu)
6. Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), jangan melakukan kirim SMS rutin dengan kata-kata yang tidak senonoh. Ingat, wanita yang akan kita sayangi harus kita jaga, harus kita hargai.
7. Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), segera lakukan pertemuan dengan orang tuanya setelah merasa bahwa dia adalah orang yang cocok. Minta orang yang kamu percaya untuk melakukan pengecekan (Hehehe… ) terhadap hal-hal yang kamu anggap perlu.
8. Jika kamu melakukan taaruf (masa perkenalan), segera laporkan ke Kepala KUA setempat bahwa kamu ingin segera tercatat sebagai muslim yang menikah (berkeluarga).
Syarat di atas berlaku pada setiap orang dan semua kesempatan. Jika dalam pacaran saja syarat di atas harus berlaku, apalagi dalam dunia pertemanan, persahabatan. Kecuali jika teman akrabmu adalah muhrim mu.
Mungkin tulisan ini terlalu idealis, tapi hal ini merupakana kegelisahan yang mestinya mendapat jalan. Yang selama ini diyakinkan adalah Pacaran lebih banyak membawa mudharat daripada membawa manfaat. Dan itu telah terbukti, lahir batin.
Islam tidak pernah mengajarkan untuk berpacaran, Islam tidak mendukung itu. Dalam Islam ada “Mahabbah”, tapi itu bukan jalan untuk melegalkan hubungan unstatus. Jika memang ingin, jika memang ngebet, segera laporkan dirimu pada orang tuamu, lakukan khitbah (lamaran kepada calon mertua), lanjutkan ke KUA, hubungi kerabat, sebarkan undangan, lakukan walimah, setelah itu baru kamu bisa berpacaran bersama bidadarimu.

UNTAIAN HIKMAH SEORANG MUSLIM

• Ada dua perkara yang jika Anda Amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat: Menerima sesuatu yang tidak Anda sukai, jika sesuatu itu disukai Allah. Dan membenci sesuatu yang Anda sukai, jika sesuatu itu dibenci oleh Allah.”
(Abu Hazim)
• Ada enam perkara, apabila dimiliki oleh seseorang maka telah sempurnalah keimanannya : (1) memerangi musuh Allah dengan pedang, (2) tetap menyempurnakan puasa walaupun di musim panas, (3) tetap menyempurnakan wudhu walaupun di musim dingin, (4) tetap bergegas menuju mesjid (untuk melaksanakan shalat berjama’ah) walaupun di saat mendung, (5) meninggalkan perdebatan dan berbantah-bantahan walaupun ia tahu bahwa ia berada di pihak yang benar dan (6) bersabar saat ditimpa musibah.”
(Yahya bin Muadz)
• Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat : (1) orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya, (2) orang yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan (3) orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu mengambil manfaat darinya.”
(Sufyan bin ‘Uyainah)
• Akhlak yang paling mulia adalah menyapa mereka yang memutus silaturahim, memberi kepada yang kikir terhadapmu, dan memaafkan mereka yang menyalahimu.”
(HR Ibnu Majah)
• Aku belum pernah melihat orang yang paling lama bersedih daripada al-Hasan. Ia berkata, kita tertawa, sementara bisa jadi Allah yang telah melihat amal-amal yang telah kita perbuat berfirman, ‘Aku tidak mau menerima amal-amal kalian sedikitpun.’”
(Yunus bin ‘Ubaid)
• Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.”
(HR Abu Daud)
• Aku menangis bukan karena takut mati atau karena kecintaanku kepada dunia. Akan tetapi, yang membuatku menangis adalah kesedihanku karena aku tidak bisa lagi berpuasa dan shalat malam.”
(‘Amir bin ‘Abdi Qais)
• Aku tidak suka menjadi seorang pedagang budak. Akan tetapi, menjadi pedagang budak lebih aku sukai daripada aku menimbun bahan makanan sambil menunggu naiknya harga yang memberatkan sesama muslim.”
(Yazid bin Maisaroh)
• Amal yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Jika amal itu ikhlas tapi tidak benar, maka tidaklah diterima. Jika amal itu benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima kecuali jika dilakukan secara ikhlas. Ikhlas artinya dilakukan hanya karena Allah. Adapun benar artinya adalah sesuai dengan sunnah (tuntunan dan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).”
(Fudhail bin ‘Iyadh)
• Apa pendapat Anda bila ada seseorang yang pakaiannya terkena air kencing, lalu ia hendak mensucikannya dengan air kencing pula? Mungkinkah air kencing itu dapat mensucikannya? Tentu saja tidak! Kotoran tidak dapat disucikan kecuali dengan sesuatu yang suci. Begitu pula halnya keburukan yang pernah kita lakukan, tidak akan dapat terhapus kecuali dengan memperbanyak melakukan kebaikan.”
(Sufyan ats-Tsauri)
• Apabila akhirat ada dalam hati, maka akan datanglah dunia menemaninya. Tapi apabila dunia ada di hati maka akhirat tidaklah akan menemaninya. Itu karena akhirat mulia dan dermawan, sedangkan dunia adalah hina”
(Abu Sulaiman Ad Daroni)

Jumat, 24 September 2010

KEUTAMAAN HARI JUM`AT

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bersabda. “Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam Alaihis Salam diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumat.” [Riwayat Muslim]
Rasulullah juga pernah bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)
Keistimewaan lain hari Jumat adalah saat-saat dikabulkannya doa, yaitu saat-saat terakhir setelah shalat ashar (seperti yang dijelaskan dalam banyak hadits) atau di antara duduknya imam di atas mimbar saat berkhutbah Jumat sampai shalat selesai ditunaikan.
Amalan Mulia
Allah mengkhususkan hari Jumat ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari umat-umat terdahulu. Di dalamnya banyak rahasia dan keutamaan yang datangnya langsung dari Allah.
Beberapa rahasia keagungan hari Jumat adalah sebagai berikut;
Pertama, Hari Keberkahan. Di mana di hari Jumat berkumpul kaum Muslimin di masjid-masjid untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah Jumat yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menyebut hari Jumat memiliki 33 keutamaan. Bahkan Imam as-Suyuthi menyebut ada 1001 keistimewaan.
Kedua, Hari Dikabulkannya doa. Di antara rahasia keutamaan hari Jumat lain adalah, di hari itu terdapat waktu-waktu dikabulkannya doa.
“Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” [HR.Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.” [Muttafaqun Alaih]
Ketiga, Hari Diperintahkannya Shalat Jumat. Rasulullah bersabda, “Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalat Jumat. Atau (jika tidak) Allah pasti akan mengunci hari mereka, kemudian mereka pasti menjadi orang-orang yang lalai.” [Muslim]. Dalam riwayat lain Rasulullah menyebutkan, “Shalat Jumat adalah hak yang diwajibkan kepada setiap Muslim kecuali empat orang; budak atau wanita, atau anak kecil, atau orang sakit.” [Abu Daud]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٩)
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [QS: Al-Jumu'ah:9]
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ اْلإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا
“Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas dan mendengar khutbah dari awal, berjalan kaki tidak dengan berkendaraan, mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun baik puasa dan shalatnya..”
,Keempat, Hari Pembeda antara Islam dan Non-Muslim. Hari Jumat adalah hari istimewa bagi kaum Muslim. Selain itu diberikan Nabi untuk membedakan antara harinya orang Yahudi dan orang Nashrani.
Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah bersabda: "Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk." [HR. Muslim]
Kelima, Hari Allah menampakkan diri. Dalam sebuah riwayat disebutkan,Hari Jumat Allah menampakkan diri kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di Surga. Dari Anas bin Malik dalam mengomentari ayat: "Dan Kami memiliki pertambahannya" (QS.50:35) mengatakan: "Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat."
Masih banyak keistimewan hari Jumat. Di antaranya adalah; Dalam "al-Musnad" dari hadits Abu Lubabah bin Abdul Munzir, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:
"Penghulunya hari adalah hari Jumat, ia adalah hari yang paling utama di sisi Allah Subhanahu Wata'ala, lebih agung di sisi Allah Subhanahu Wata'ala dari pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. Pada hari Jumat tersebut terdapat lima keistimewaan: Hari itu, bapak semua umat manusia, Nabi Adam 'Alaihissalam diciptakan, diturunkan ke dunia, dan wafat. Hari kiamat tak akan terjadi kecuali hari Jum’at.
Karena itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, sangat memuliakan hari ini, menghormatinya, dan mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan hari-hari lainnya.
Etika Menyambut Hari Jumat
Mandi Jum’at [jenabat]
Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang baligh berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda, yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim). Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit, dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi jenabat biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barangsiapa mandi Jumat seperti mandi jenabat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

A. Berpakaian Bersih dan Memakai Wangi-Wangian
Rasulullah berkata, "Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum'at." [HR. Bukhari]
B. Menghentikan Aktivitas Jual-Beli dan Menyegerakan ke Masjid
Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)
C. Sholat Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Jumat
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya ditambah tiga hari.” [HR. Muslim]
D. Membaca Surat Al Kahfi
Nabi bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.”
E. Memperbanyak Shalawat.
Dari Anas ra, Rasulullah bersabda: "Perbanyaklah shalawat pada hari Jumat dan malam Jumat." [HR. Baihaqi]
Dari Aus Radhiallahu 'anhu, dia mengatakan, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bersabda: "Sebaik-baik hari kalian adalah hari Jumat: pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu beliau diwafatkan, pada hari itu sangkakala ditiup, pada hari itu manusia bangkit dari kubur, maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku", para shahabat bertanya: "wahai Rasulullah, bagaimana diperlihatkan kepada engkau sedangkan tubuh engkau sudah hancur (sudah menyatu dengan tanah ketika sudah wafat), Beliau menjawab: "sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala mengharamkan kepada bumi untuk memakan (menghancurkan) jasad para Nabi." [HR, "al-Khamsah]

Mencintai Apa yang Dicintai Nabi
Rasulullah Muhammad adalah orang pilihan dan kekasih Allah SWT. Apapun amalan yang disukai Nabi adalah hal yang paling disukai Allah dan setiap amalan yang dibenci Nabi juga dimurkai Allah.
Bentuk kesungguhan kita mencintai Rasulullah Saw adalah berlomba-lomba dan bersungguh-sungguh mengikuti dan meneladani apa yang telah beliau lakukan. Sebagaimana firman Allah SWT, وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا. Artinya, ”Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian, ambillah, dan apa saja yang dilarangnya atas kalian, tinggalkanlah.” [QS. al-Hasyr [59]: 7]
Dalam ayat lain disebutkan, Katakanlah, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” [Qs. Ali-Imran [3]: 31].
Karena itu, apapun yang sudah ditetapkan Nabi –termasuk memuliakan hari Jumat-- adalah sesuatu yang sudah pasti disukai Allah SWT. Sangatlah tidak pantas bagi kita sekalian mengada-adakan dan mengarang-ngarang sesuatu yang sesungguhnya tidak ada dan tidak pernah dilakukan Nabi kita.
Semoga setelah ini kita ikut menjadikan dan memuliakan hari Jumat

Jumat, 16 Juli 2010

RAMADHAN 1431 H BULAN PENDIDIKAN BETULKAH ?

Oleh : H.Akhmad Asikin,S.Ag
Ramadhan kembali akan tiba Insya Allah 11 agustus 2010 atau hari Rabo 1 Ramadhan 1431 H (menunggu hasil rukyat hilal dan Pengumuman resmi Pemerintah) . Umat islam beramai-ramai menyambut bulan suci Ramadhan sebagai bulan penuh berkah, bulan keagungan ? . Karena agungnya bulan suci Ramadhan, sehingga gerbang rahmat dibuka lebar-lebar, pintu neraka dikunci rapat dan syetan pun semuanya dibelenggu.
Cerita Ramadhan tentu bukan fiktif. Ramadhan adalah tamu suci yang mendatangi siapapun dengan berbagai keistimewaan. Keistimewaan Ramadhan bukan semata karena diturunkan kitab suci Al-Qur’an, tetapi terletak pada sambutan umat Islam pada bulan ini untuk mengistimewakan kualitas dirinya sendiri.
Ada apa sebetulnya dengan bulan Ramadhan sehingga harus “di istimewakan” dan “disucikan”? apa sebetulnya isyarat dan simbol dari semua itu? Kenapa dinamakan Ramadhan? Apa yang harus dilakukan saat menyambutnya dan apa pula manfaat serta hikmah yang bias kita raih dalam kehidupan sehari-hari.
Hilangnya kesempatan mengenai makna dan sejarah Ramadhan, tentunya membuat kita kehilangan keistimewaan bulan Ramadhan itu sendiri. Bulan suci ini menjadi tida ada bedanya dengan bulan yang lain. Bulan suci ini berbeda dengan yang lain, karena pada bulan Ramadhan ini memberikan kepada kita kesempatan untuk mengistimewakan nurani dan fitrah kita sebagai seorang manusia. Kesucian Ramadhan sangat bergantung pada bagaimana seseorang berupaya mensucikan dirinya adalam ragam pelatihan “mensucikan diri” selama Ramadhan.
Tanpa kesiapan diri mengetahui misteri dibalik bulan suci Ramadhan, sepenting dan semulia apapun seorang tamu, akan menjadi tidak istimewa jika tanpa sambutan yang berarti. Padahal, layaknya ketika kita hendak menyambut seorang tamu istimewa, segala sesuatunya akan dipersiapkan. Mulai dari kebersihan rumah, tata letak ruangan, bahan pembicaraan, hingga menu jamuan makanan dan minuman yang akan di sediakan.
Tarhib Ramadhan atau upaya menyambut bulan mulia ini, menjadi begitu penting agar kelak kita menyadari apa sebetulnya hikmah dan manfaat yang hendak diberikan sang tamu. Ramadhan, sang tamu, datang dengan ribuan hikmah yang membimbing pada kita bagaimana menggapai hidup yang penuh berkah didunia dan akhirat.
Ibnu Mandzur, seorang ahli bahasa Arab menyebutkan bahwa, bulan Ramadhan berasal dari kata ? yang berarti panas batu akibat sengatan sinar matahari. Ada juga yang menyatakan Ramadhan diambil dari akar kata ? yang berarti keringnya mulut orang yang berpuasa akibat haus dan dahaga.
Menurut pandangan bahasa tersebut, Ramadhan tidka lain merupakan simbol dari sengatan sinar matahari yang bias mempengaruhi dan memanaskan batu. Batu sering pula menjadi simbol dalam Al-Qur’an saat menyorot kerasnya hati seorang manusia. Hati yang tidak memiliki ruh, petunjuk dan kepekaan terhadap orang lain. Sering diumpamakan sebagai ‘hati batu’. Tidak mempunyai sense dan kepekaan apa-apa, selain kaku dan membisu.
Sekalipun hati seseorang keras seperti batu, Ramadhan sanggup membuatnya panas dan terpengaruh. Seseorang yang berhati kaku dan kurang peka terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya, bisa berubah seketika jika ia mau menerima ajaran selama bulan Ramadhan.
Saat ‘sang batu’ mulai panas terbakar, ia tentunya tidak lagi diam membisu, tetapi berubah menjadi daya kekuatan yang hidup dan dinamis. Batu yang beku dan diam menjadi banyak berguna karena kekuatan panas yang dimilikinya. Sengatan panas bisa menghasilkan gerak dan kekuatan dorong yang luar biasa. Inilah saat sang batu panas itu bisa berfungsi untuk mendidihkan air hingga mendorong benda. Benda berat seperti kereta api atau kendaraan lainnya.
Demikian perumpamaan bagi hidup yang berkah. Hidup yang hampa menjadi penuh makna. Ramadhan mampu menggerakkan hati kita untuk segera menuai keberkahan hidup melalui ajaran-ajaran yang disampaikannya. Ramadhan dengan berbagai ajarannya hendak mengubah hati yang lesu menjadi kuat, yang padam menjadi terang, yang bisu menjadi bicara, hati yang keras menjadi mudah meleleh, dan hati yang loyo menjadi segar berbinar.
Kekuatan hati yang tersentuh ajaran Ramadhan, bukan saja mampu mendorong dirinya, melainkan bisa menjadi daya dan kekuatan bagi orang lain. Keberkahan hati adalah keberkahan seluruh tubuh, perilaku dan seluruh kehidupan seseorang. Sebab jika hati baik, semuanya akan mencerminkan yang baik-baik. Namun apabila jika buruk maka segala sesuatunya menjadi runyam. Mulai dari niat, perbuatan maupun pikiran menjadi kotor karena komandonya pun kotor.
Ramadhan hendak mengajarkan keberkahan hidup dengan mendidik hati. Karena hati adalah komando. Hati adalah cermin. Ibarat aquarium, hati mencerminkan keindahan atau bahkan keburukan seseorang. Sebagai daya gerak, hati berikutnya akan memproduk sikap baik atau sikap jelek.
Hidup yang berkah ternyata dimulai dari motivasi dan kekuatan hati dalam meresapi nilai, menghayati pesan, kemudian mewujudkan gerak yang diinginkan sesuai nilai-nilai keluhuran akhlak. Maka tak heran, memiliki hati yang berkah menjadi dambaan setiap orang. Tanpa keberkahan hati, sulit sekali menggapai hidup bahagia. Semuanya dalam pandangan dirinya, menjadi tak bermakna. Hati yang bisu tak pernah bisa membedakan antara perbuatan mulia dan perbuatan yang buruk. Baginya semua pekerjaan yang mulia menjdai paling buruk dalam waktu yang bersamaan. Suatu saat menilai jabatan sebagai tujuan mulia, namun ketika harus terjatuh dari jabatan tertinggi sebelum ia bisa mencapainya, seketika itu pula ia mencerca jabatan dan berusaha menghindarinya.
Hati yang beku tak pernah bisa memilah antara pekerjaan yang mesti diutamakan dan yang tidak perlu di prioritaskan. Terkadang semuanya prioritas. Tak jarang, semuanya malah menjadi sepele. Yang prioritas dan yang sepele menjadi kabur karena hati kehilangan ruh, pikiran, dan daya gerak sekaligus.
Menyongsong Ramadhan merupakan menyongsong gerak hati dan pikiran. Ramadhan menyediakan 30 hari saja dalam merubah visi, misi dan arah pikiran kehidupan seseorang. Melalui puasa disiang harinya, shalat tarawih dimalam harinya, ber I’tikaf di sepertiga akhirnya, dan membayar zakat merupakan suatu penyucian harta dan menjadi bukti kepedulian sosial pada yang lain. Sehingga akan menuai kesucian di penghujung bulannya.
Menyongsong Ramadhan adalah menyongsong kesucian hati dengan member makanan pada ruhani. Sebagaimana halnya tubuh jasmaniah, hatipun perlu diberi makanan. Tanpa makanan, hati akan selalu lunglai secara ruhaniah. Makanan hatipun ada yang bergizi dan ada yang tidak bergizi. Makanan ruhani yang bergizi akan membuat hati menjadi mulia dan besar, meski tidak semulia dan sebesar jasmaninya.
Lalu apa yang harus kita persiapkan di ramadhan 1431 H ini
1. Pra Ramadhan. Persiapkanlah fisik, mental dan fikriyah kita karena hal tersebut yang sangat penting dalam menyongsong Ramadhan. Ibarat para atlit sepak bola yang kini sedang bertanding untuk menjadi ”sang juara” dan ”meraih medali emas” di Piala dunia. Sebelum bertanding mereka senantiasa latihan untuk mempersiapkan stamina yang prima, mental yang kuat dan penguasaan teknik yang tepat saat bertanding. Demikian halnya pertandingan kita di bulan Ramadhan harus dipersiapkan dengan latihan mulai dari bulan Rajab dan Sya’ban. Hal itu agar amaliyah Kita di bulan Ramadhan mencapai tingkat yang optimal menjadi ”orang-orang yang bertakwa” dan ”meraih Syurga”. (Amiin)
2. Menyongsong Ramadhan. Setelah kita mempersiapkan fisik dengan menjaga kesehatan dan mengingat kembali (refresh) fiqih-fiqih tentang puasa. Selanjutnya buatlah perencanaan dan target yang ingin dicapai sertai pula strategi suksesi Ramadhan seperti khatam Qur’an 1 juz dicicil 1juz/hari, izin cuti untuk bisa beri’tikaf 10 malam terakhir. Langkah selanjutnya sambut dan songsonglah kedatangan tamu yang agung dan telah lama ditunggu dengan hati riang gembira. Semoga Pertemuan yang kita pada ramadhan tahun ini menjadi pertemuan yang berkesan. :)
3. Melaksanakan Shaum. Shaum adalah amaliyah terpenting dan wajib selama Ramadhan sesuai perintah Allah SWT yang terdapat dalam QS.2:183. Menurut ulama ada 3 jenis puasa, yaitu: puasa Awam yang hanya menahan makan, minum dan syahwat namun kemaksiatan masih dijalankan, puasa Khawash yaitu puasa seluruh anggota badan dari yang diharamkan dan puasa Khawashul Khawash yaitu mengikat hati dengan kecintaan pada Allah SWT.( pilih yang mana?)
4. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an. Membaca Al Qur'an merupakan amaliyah yang sangat penting di bulan Ramadhan karena sangat besar ganjaran dan nilainya. Rasulullah sangat besar perhatiannya pada Al Qur'an melebihi bulan-bulan lainnya. Salah satunya karena alasan pada bulan Ramadhan Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an.
5. Mempebanyak Ibadah Sosial, Syiar & Dakwah. Pada masa Rasulullah Saw, bulan Ramadhan dijadikan sebagai bulan penuh aktifitas yang positif yakni da'wah dan sosial, perjalanan jauh serta perluasan wilayah dakwah. Seperti: perjalanan ke Badar (th 2H), ke Mekkah (th 8H), ke Tabuk (th 9H) dan lainnya. Sebagai Muslim kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan positif melalui syiar dan dakwah di Masjid. Mengajak saudara/i kita agar mau terlibat dan megikuti kegiatan-kegiatan di masjid seperti: Tadarus Al-Qur’an, Kajian-kajian Islam, Bakti Sosial, dll.
6. Melaksanakan I’tikaf. I’tikaf adalah amaliyah di bulan Ramadhan yang juga dilakukan Rasulullah Saw yaitu dengan berdiam diri di masjid dengan niat beribadah pada Allah SWT. Khususnya 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Sekarang telah terbangun budaya positif yaitu banyak masjid-masjid di DKI Jakarta yang mengkoordinir penyelenggaraan i’tikaf yang dikemas menarik. (Bagi yang Pria, Ayo.. ke Masjid dan yang Wanita dibolehkan juga kok)
7. Meraih Lailatul Qadar (LQ). Selama Ramadhan terdapat satu malam yang sangat populer yaitu LQ, malam yang lebih berharga dari seribu bulan. Rasulullah Saw tidak pernah melewatkan kesempatan untuk meraih LQ ini terutama malam-malam ganjil.”Barang siapa yang shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan ikhlas pada Allah maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.(Mari yuk, kita bersemangat meraih LQ di Ramadhan tahun ini)
8. Ba’da Ramadhan. Setelah amaliyah sehari-hari (yaumiyah) dan aktifitas kegiatan dakwah selama bulan Ramadhan menjadi sarana pembinaan diri (tarbiyah dzatiyah) untuk meraih derajat taqwa. Semoga Kita dapat menjaga dan mempertahankannya hingga bertemu Ramadhan berikutnya.
Allahmua bariklana fi rojaba wasyakbana wabaligna romadhona ya allah aku bermohon berkahilah kita di bulan rajab dan bulan syakban dan panjangkan umur kita hingga ramadhan untuk beribadah kepadamu ya Allah .
Penulis adalah Pendidik Agama Islam SMA 1 Kendal dan STIP Farming Semarang
اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan dan disesatkan, dari ketergelinciran dan digelincirkan, dari berbuat dholim dan didholimi, dari berbuat bodoh dan dibodohi.” (HR. Abu Dawud, no 4430).