Minggu, 09 Maret 2008

Sihir dalam hukum Islam

Ketika penduduk suatu negeri jauh dari iman dan taqwa, maka murka Allah-lah yang meliputi mereka. Ketika mereka berpaling dari petunjuk Allah kesengsaraan hiduplah yang meliputi mereka. Ketika mereka melupakan peringatan Allah, syaithanlah yang menguasai mereka. Dan ketika syaithan mengusai mereka, nafsu syaithaniyah-lah yang mereka turuti dan jadilah mereka itu syayathinal insi (setan-setan manusia).
Dengan apakah mereka itu akan menyelesaikan permasalahan hidup yang kacau balau itu?
Kekasih Iblis
Iblispun telah mempersiapkan para kekasihnya (aulia syaithan), yaitu tukang sihir dan dukun untuk memberikan harapan-harapan semu dan janji-janji palsu untuk mengatasi segala permasalahan hidup dengan jalan pintas yang tampaknya begitu meyakinkan. Bahkan mereka menjulukinya sebagai 'orang pintar'. 'paranormal', 'penasehat spiritual', ;orang tua', dan sebagainya. Padahal semakin mereka dekat dengan wali syaithan, masalah mereka semakin membengkak dan bertambah parah.
Kapankah datang para kekasih Allah yang beriman dan bertaqwa menolong mereka dari kesesatan hidup yang begitu menyengsarakan?
Saudaraku! Jadilah anda orang yang mengajarkan kebenaran Mu`jizah Qur`aniyah atau meyakinkan mereka terhadap kebenaran Qur`an.
Sihir syaithani, apapapun bentuk, wujud, dan caranya adalah kebathilan. Dan ia pasti hancur ketika berhadapan dengan Mu`jizah Ilahiyyah.
Sebagaimana pernah terjadi para tukang sihir Fir`aun mendatangkan sihir besar dihadapan mesyarakat jahiliyah, kemudian Nabiyullah Musa alaihis salam menyambutnya dengan kata-kata iman yang diyakininya:
"Apa yang kalian datangkan adalah sihir, sesungguhnya Allah pasti akan memusnahkannya. Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan berlangsungnya perbuatan para perusak". (Surat Yunus: 81).
Banyak pelaku sihir yang tidak tahu dan tidak menyadari apa yang dilakukannya adalah sebagai tindakan sihir. Karena sihir itu sendiri adalah khayalan dan tipu-daya syaithan yang sangat lembut dan terselubung, baik cara mendapatkannya, menggunakannya atau proses terkenanya.
Yang lebih jahil lagi adalah ketika sihir dianggap sebagai karomah dengan bantuan malaikat dan diyakini sebagai bagian dari ajaran islam. Sehingga orang yang tidak mempercayainya dianggap keluar dari aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama`ah.
Karamah Bagi Waliyullah
Kita wajib percaya adanya karamah bagi para wali-wali Allah yang beriman dan bertaqwa. Dan kita tetap yakin bahwa mereka tidak memilki kekuasaan untuk mendatangkan manfaat atau mudharrat sedikitpun bagi diri mereka sendiri dan bagi orang lain ketika mereka masih hidup apalagi setelah wafat. Dan karamah itu tidak bisa di transfer atau di jual belikan, apalagi di wariskan. Karena ia adalah buah dari iman sejati, ibadah yang benar dan mujahadah yang panjang di jalan Allah.
Bisakah seseorang membeli pokok keimanan yang sudah mengakar dan kokoh didalam hati seseorang? Bisakah orang menebus cabang-cabang keimanan (berupa amal shaleh) untuk dirinya. Dan bisakah seseorang mencicipi manis mujahadah yang dilakukan orang lain?
Itu semua nikmat dari Allah, kemudian itu juga prestasi pribadi, meskipun untuk memperolehnya dilakukan secara berjama`ah. Dan itulah istiqomah yang ditopang oleh 3 prisip: berpegang teguh kepada kitab Allah, ittiba` (mengikuti) As Sunnah dan menekuni kehidupan berjama`ah.
Hakikat Sihir
Sihir adalah tipu saya syaithan melalui walinya (tukang sihir dan dukun) yang telah membeli sihir dan lunas membayar segala persyaratannya. Oleh sebab itu, pasukan syaithan siap mendukungnya untuk melakukan aktifitas sihir dan mempertahankannya. Tetapi tipu daya syaithan adalah lemah dan seorang manusia yang beriman dan bertawakal kepada Allah, pastilah diberi kekuatan oleh Allah untuk menghadapi sihir itu. Tanpa kita ketahui dan tidak perlu kita tanyakan bagaimana Allah melindungi hamba-hamba -Nya yang bertawakal kepada-Nya dan bagaimana Allah memusnahkan sihir syaithan dengan kekuasaan-Nya dan ridha-Nya.
Sebab terkena Sihir dan Terapinya dengan Sihir
Kebanyakan orang yang terkena sihir adalah disebabkan karena lemahnya iman, kurang dzikrullah dan tidak memohon perlindungan kepada Allah dengan doa-doa yang dianjurkan dalam islam. Kemudian setelah terkena, mereka banyak yang lari kepada dukun atau semacamnya untuk mengobatinya. Kebanyakan yang sembuh hanyalah bersifat sementara dan kemudian terkena serangan sihir lagi yang lebih berat, kemudian datang ke dukun atau semacamnya sampai berulangkali dan bahkan berpindah-pindah dukun untuk tujuan kesembuhan itu. Langkah yang ditempuh dukun itu hanyalah mengusir syaithan sihir dengan syaithan sihir. Maka ibarat mengusir maling dengan minta batuan penjajah atau perampok.
Apapun yang terjadi adalah atas kehendak Allah, dan apa yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi. Itulah prinsip mukmin dalam menghadapi setiap musibah yang menimpa. Dan kitapun yakin bahwa tukang sihir tidak akan mampu mendatangkan mudharrat kepada seseorang kecuali dengan ijin Allah. Dan ketika kita mencoba melakukan terapi terhadap serangan sihir, maka kitapun yakin bahwa ruqyah, munajat, doa yang kita panjatkan, ayat yang kita baca, dzikir yang membasahi bibir kita hanyalah wasilah masyru`ah (sarana yang diperintahkan dan sebagai ta`abbud kita kepada Allah, bahkan kita tidak memiliki pengaruh apa-apa kecuali dengan ijin Allah dan ridha-Nya. Maka yang lebih penting bagi kita adalah selalu mempersiapkan diri dengan amal shaleh agar kita di ridhai Allah setiap saat dan jauh dari murka-Nya.
Macam-macam Sihir
Hampir setiap kasus sihir yang pernah diterapi selalu berbeda keadaannya dengan kasus sebelumnya, meskipun dalam satu jenis, misalnya sihir mahabbah (cinta/pelet). Seorang yang terkena sihir mahabbah pada umumnya langsung merasa cinta, rindu, nekat ingin nikah, dengan pemohon sihir, ada yang langsung sadar bahwa dirinya tersihir dan ada yang tidak sadar atau bahkan menolak kalau dikatakan terkena sihir, karena dianggapnya itu adalah cinta suci. Ada juga yang dibarengi dengan gangguan lain seperti pusing, gemetar, gera-geriknya aneh, tidak bisa konsentrasi berfikir, sakit pada bagian tertentu, kesurupan, mengamuk dan sebagainya.
1. Sihir perasaan/kejiwaan, seperti : rasa cinta atau benci, merasa takut atau berani, merasa sakit, merasa di gauli atau menggauli orang lain, merasa ditemani orang lain, merasa di gunjing orang lain, merasa dibenci atau di cintai semua orang, merasa dirinya telah dibaptis dan menjadi nasrani, merasa di kejar-kejar akan dibunuh, merasa akan dilamar seorang kekasihnya dan sebagainya.
2. Sihir serangan ghaib, pada umumnya sihir ini dicari orang dan dimanfaatkan untuk menjaga diri seperti : pandangan matanya bisa menjatuhkan cecak, pukulan jarak jauh, kebal senjata tajam, tidak mempan dibakar, tahan air. tahan sengatan serangga atau gigitan ular berbisa, bisa berjalan diatas air, menggerakkan benda-benda lain tanpa di sentuh, pandangan menembus dinding/jarak jauh, komunikasi jarak jauh (telephaty), punya kekuatan luar biasa, bisa menhilang dari pandangan orang lain, mencabut rasa sakit dan sebagainya.
3. Sihir pandangan mata atau sulap tanpa menggunakan ketangkasan gerak. Dalam sejarah, sihir semacam ini pernah dilakukan oleh tukang sihir pendukung Fir`aun dihadapan masyarakatnya. Tali-tali yang mereka lemparkan dengan mantra-mantra sihir, terlihat seperti ular-ular yang bergerak
4. Sihir gangguan pada bagian anggota tubuh, misalnya kaki kesemutan terus-menerus, garuk-garuk kepala melulu tanpa sebab, tidak bisa kenyang meskipun banyak makan, buang air melulu, meludah terus menerus, buang angin terus setelah berwudhu atau saat shalat, badan lemas, mengantuk dan malas ketika mendengar adzan, selalu mengantuk di siang hari meskipun banyak tidur bukan karena pengaruh obat penenang atau kurang darah atau sebaliknya tidak bisa tidur sama sekali, kedua mata terpejam dan tidak bisa dibuka tanpa sebab, tangan atau kaki tidak bisa di gerakkan tanpa sebab, perut menggelembung, rambut terikat kuat dan setiap kali dilepas kembali terikat kuat, tidak bisa berhubungan dengan istri meskipun keduanya punya keinginan yang kuat, tetapi ketika berdekatan tiba-tiba hilang nafsu keduanya atau salah satunya, seorang wanita selalu mengalami pendarahan setiap kali suaminya datang, tetapi kalau suaminya pergi dia sembuh. Ada juga yang terkena sihir gannguan ingatan, mirip orang gila dan ada seorang mahasiswi hilang ingatan dengan pingsan sampai empat kali dalam sehari selama delapan tahun.
5. Sihir penyakit dengan sekian banyak kejanggalan dan keanehan, misalnya sakit tanpa sebab dan dinyatakan sehat oleh dokter yang memeriksanya, sakit perut seperti di tusuk-tusuk, berak darah padahal tidak ada bagian yang terluka, sesak nafas seperti ada yang mencekik lehernya, kaki lumpuh, sakit kulit bernanah, panas seperti dibakar bertahun-tahun, tiba-tiba terluka dan berdarah tanpa sebab.
6. Sihir permusuhan dan perceraian, sebagaimana di sebutkan dalam surat Al Baqarah: 102, diantara sihir yang diajarkan oleh syaithan adalah untuk memisahkan hubungan antara suami istri. Suatu ikatan yang kokoh secara hukum, sosial, moral dan phykis, tetapi Al Qur`an menyebutkan hal itu mungkin dilepas dan dipisahkan dengan kekuatan sihir syaitahn. Apalagi ikatan-ikatan lain seperti untuk kepentingan bisnis yang tidak berdasarkan iman dan taqwa.
7. Sihir ramalan nasib, sihir pencarian barang, pengambilan barang, pencurian, menghilangkan barang, tolak hujan, tolak hama, tolak pencuri dan sebagainya. Tukang ramal, dukun yang diminta untuk mencarikan barang hilang, orang kabur, atau dimnta untuk memberikan tuyul untuk mencuri dan sejenisnya itu semua termasuk bagian dari sihir dengan memohon bantuan syaithan. Ketika kita banyak berdzikir, membaca Al Qu`an dan bertawakal kepada Allah, niscaya Allah selalu menjaga diri, keluarga dan hak milik kita.
Terapi Serangan Sihir dengan Ruqyah dan Doa
Pada prinsipnya terapi dengan Ruqyah dan Doa bukanlah sekedar untuk mengatasi gangguan sihir itu saja, Al Qur`an adalah obat sekaligus hidangan rohani bagi jiwa yang kering keimannya dan pelita yang memancarkan nur ilahi dalam hati. Maka banyak dari saudara kita yang mulai sadar dan bertaubat dari kemusyrikan setelah mengenal terapi ruqyah dan mendapat bimbingan Allah untuk beribadah dengan baik dan menghancurkan benda-benda kemusyrikan yang selama ini diyakini memiliki kekuatan untuk menangkal bala` atau mendatangkan keselamatan.
Terapi dengan bacaan langsung pada teling pasien atau melalui sarana elektronik atau bacaan pada air adalah wasilah semata. Tetapi kita harus memastikan bahwa yang membaca adalah orang yang shaleh dengan bacaan benar dan jelas-jelas ayat atau doa tanpa ada unsur syirik dan kita pun tidak boleh meyakini bahwa bacaan itu hebat atau sarana elektronik itu hebat, atau air itu sakti dan berkhasiat. TIDAK ADA UPAYA DAN KEKUATAN KECUALI DENGAN IJIN ALLAH.
Mengenai ayat yang dibaca atau ingin mendengarkan bacaan Ruqyah dan Doa Perlindungan bisa

Tidak ada komentar: